hampir setiap hari kita melihat "facebooker" memperbarui status
jejaring sosial mereka. ada yg bersedih, bergembira, bercanda, ungkapan
cinta, tak jarang juga ungkapan kemarahan.
namun ingatkah kita...
bahwa ibu adalah jejaring sosial kita dari dulu.
ketika
terlahir, kita perbarui dinding statusnya dengan tangisan. beranjak
tumbuh, kita perbarui dengan tawa, berbicara, berjalan, keluh kesah,
bahkan tak jarang kemarahan pun terkadang kita lakukan.
sadarkah kita...
bahwa
hari demi hari orang tua kita merindukan perbaruan status dari kita
(update status). mereka ingin pula mengomentari status kita yang dulu
sering kita lakukan.
relakah kita mengganti jejaring sosial yang
telah lama terukir di hati kita dengan jejaring sosial yang tergolong
semu? apalagi bagi orang tua kita yang telah tiada, mereka sangat
menantikan perbaruan status kita untuk menemani kesendirian mereka di
pembaringan...
jika kita tidak rela, log out/keluarlah sejenak
dari jejaring sosial kita ini, kemudian update/perbaruilah wall/dinding
hati orang tua kita sekarang. berharaplah comment dari mereka berupa
do'a untuk kita agar mampu membahagiakan mereka.